BARCELONA, (PRLM).- Penantian Athletic Bilbao selama 31 tahun untuk meraih trofi akhirnya usai setelah klub tersebut menahan imbang FC Barcelona dengan skor 1-1 dalam leg kedua ajang Piala Super Spanyol. Pada partai sebelumnya, raksasa Catalan itu keok 4-0. Bermain di hadapan ribuan pendukungnya, FC Barcelona langsung tampil menyerang sejak menit pertama dengan mengandalkan trio Lionel Messi, Luis Suarez, dan Pedro. Namun, peluang ketiga penyerang itu amat terbatas lantaran tim tamu memainkan strategi pertahanan agresif. Setiap kali Messi mendapat bola, sedikitnya dua pemain Bilbao mengepungnya. Taktik itu berhasil. Permainan Messi tidak berkembang dan pasokan bola ke Suarez pun minim. Walau pada menit ke-43 Messi mampu memecah kebuntuan itu belum cukup untuk mendongkrak posisi Barca—julukan FC Barcelona—mengingat mereka masih tertinggal 1-4 dalam skor agregat. Di tengah gencarnya upaya tuan rumah meningkatkan perolehan gol, tim asuhan Luis Enrique itu justru tambah terpuruk dengan diusirnya Gerard Pique pada menit ke-56. Menggunakan kekuatan 10 pemain, FC Barcelona tidak berdaya menambah pundi-pundi gol. Apalagi, pada menit ke-74 Aritz Aduritz justru memastikan menyeimbangkan kedudukan menjadi 1-1 atau 5-1 secara agregat. Hasil itu menjadikan Bilbao berhak menyandar gelar juara Piala Super Spanyol. “Kami telah menunggu ini untuk waktu yang lama. Generasi demi generasi pemain telah berlalu sejak Athletic memenangi gelar juara dan piala pada era 1980-an. Kami tahu ini akan datang juga pada akhirnya,” kata pelatih Bilbao, Ernesto Valverde sebagaimana dikutip kantor berita Associated Press. Saat para pemain Bilbao merayakan kemenangan, punggawa Barcelona justru tertunduk lesu. Agar keterpurukan ini tidak terulang, Luis Enrique punya banyak pekerjaan rumah, terutama cara menangani pertahanan yang buruk. (bbc/A-88)***