Jika ada pihak mengatasnamakan PRMN yang memeras, menipu dan melanggar kode etik, sampaikan pengaduan pada kami.

Kandidat Pilwalkot Bandung 2018 Kurang Greget

- 17 April 2018, 01:23 WIB
KETIGA kandidat Pilwalkot Bandung 2018 dari kiri ke kanan dengan nomor urut 1 Pasangan Calon Nurul Arifin - Chairul Yaqin Hidayat, nomor urut 2 paslon Yossi Irianto-Aries Supriatna dan nomor urut 3 paslon Oded M Danial-Yana Mulyana duduk di depan audiens pada acara
KETIGA kandidat Pilwalkot Bandung 2018 dari kiri ke kanan dengan nomor urut 1 Pasangan Calon Nurul Arifin - Chairul Yaqin Hidayat, nomor urut 2 paslon Yossi Irianto-Aries Supriatna dan nomor urut 3 paslon Oded M Danial-Yana Mulyana duduk di depan audiens pada acara

BANDUNG, (PR).- Pengamat politik Universitas Padjadjaran Firman Manan menilai debat kedua Pemilihan Wali Kota Bandung masih kurang greget. Ketiga pasangan calon belum mampu menjelaskan program secara nyata dan lebih rinci.

“Secara umum, debat berlangsung datar, normatif, tidak menyentuh hal-hal konkret‎,” kata Firman, melalui rilis yang diterima “PR”, Senin, 16 April 2018.

Dari segi penguasaan konsep debat, kata Firman, ketiga pasangan belum menampilkan hal yang menonjol. Bahkan, dari beberapa program yang ditawarkan dinilai masih cenderung abstrak dan normatif, sehingga tidak memunculkan program-program yang tajam sebagai solusi dari permasalahan di Kota Bandung.

“Apa yang menjadi akar permasalahan tidak terelaborasi secara mendalam. Demikian pula dengan alternatif solusi. Semua paslon cenderung tidak memberikan penjelasan yang komprehensif tentang tawaran agenda kebijakan konret untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi,” ujarnya.

Dalam debat tersebut, kata Firman, ketiga pasangan calon malah terkesan memberikan konsep yang seragam. Ia belum melihat diferensiasi yang tegas tentang tawaran program antara pasangan calon yang satu dengan pasangan lainnya.

Hingga debat kemarin, ia melanjutkan, seluruh pasangan calon terlihat masih belum menyatakan posisinya secara tegas, antara menjadi suksesor wali kota sebelumnya atau justru menjadi sosok pembaharu di periode kepemimpinan 2018-2023.

“Posisi paslon juga tidak jelas, apakah menawarkan program dengan semangat perubahan atau melanjutkan program yang telah dijalankan oleh pemerintahan terdahulu,” ujarnya.

Namun, dari beberapa penampilan Firman menilai pasangan calon nomor urut 1, Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) tampil lebih baik. Salah satu indikatornya yakni mampu memanfaatkan waktu secara maksimal dengan konten penyampaian yang efektif.

“Secara performa, dalam aspek komunikasi dan manajemen waktu, paslon Nurul-Ruli lebih unggul dibandingkan kedua paslon lain,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Fikry Mauludy


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

Pikiran Rakyat Media Network

x