Transportasi Online Harus Dikendalikan

- 2 Februari 2018, 13:40 WIB
Transportasi Online Ilustrasi
Transportasi Online Ilustrasi

SERANG, (KB).- Perkembangan transportasi online atau dalam jaringan (daring) harus dikendalikan, agar penyediaan kendaraan tidak melampaui kebutuhan masyarakat. Untuk mengendalikannya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) perlu melakukan koordinasi dengan operator transportasi online dalam memprediksi hal tersebut. Hal tersebut dikatakan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Hadi Sudjipto, Kamis (1/2/2018), ketika diminta tanggapan terkait transportasi konvensional yang tergerus transportasi online."Diharapkan pula untuk melibatkan kerja sama taxi konvensional dalam sistem online, sebagaimana sudah dilakukan di Jakarta seperti Go-Car dengan Blue Bird," ucapnya. Bukan hanya itu, kata dia, angkutan konvensional yang ada saat ini perlu memberikan sesuatu yang lebih untuk masyarakat. Tujuannya, agar keberadaannya tidak tergerus dengan transportasi online yang semakin berkembang pesat. "Peremajaan kendaraan konvensional juga perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang. Saat ini kan banyak angkutan umum yang terlihat kurang perawatan," tuturnya. Saat ini, kata dia, kemajuan teknologi mampu mempermudah masyarakat dalam mengakses transportasi. Dengan kondisi itu, menuntut angkutan konvensional untuk siap mengadaptasi permintaan masyarakat. Menurutnya, saat ini tuntutan masyarakat akan keberadaan transportasi online atau transportasi yang mudah di akses melalui jaringan lebih dilirik. "Mereka memilih transportasi yang mudah, murah dan nyaman," katanya. Ia mengatakan, kebutuhan masyarakat akan terus meningkat, sehingga transportasi online seperti ojek atau taxi online akan terus berkembang. "Hanya saja keberadaan transportasi online hendaknya tidak mematikan keberadaan transportasi konvensional," ujar Hadi. Merangkul konvensional Sementara itu, Ketua Umum Solidaritas Grab Banten, Idrus mengatakan, saat ini jumlah kendaraan online yaitu Grab sudah mencapai 300 unit. Mereka tersebar ke beberapa wilayah di Banten. "Kami sekarang sudah ada sekitar 300 pengemudi Grab di Banten. Kalau jumlah Grab saya rasa lebih sedikit ya dibandingkan kompetitor kami yaitu Gojek yang bisa sampai ribuan," katanya. Ia menjelaskan, kehadiran mereka tentunya ingin mencoba untuk membantu masyarakat Kota Serang dan sekitarnya dalam hal pelayanan. Tidak hanya itu, mereka juga akan merangkul angkutan konvensional seperti ojek untuk dapat bergabung. "Tapi kami tidak memaksa, bagi para ojek pangkalan yang mau bergabung saja. Kami juga membantu memperkenalkan kepada mereka terkait teknologi yang ada saat ini. Kami akan memberikan pemahaman secara baik-baik," ujarnya. (TM)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x