Jika ada pihak mengatasnamakan PRMN yang memeras, menipu, dan melanggar kode etik, sampaikan pengaduan pada kami.

Kabupaten Bandung Gelar Liga Desa Nusantara 2017

- 25 November 2017, 09:23 WIB
ANGGOTA DPR RI Fraksi Kebangkitan Bangsa Cucun Ahmad Syamsurijal (kanan) melakukan tendangan pertama dalam membuka Liga Desa Nusantara Regional Kabupaten Bandung, di Lapangan Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Sabtu, 24 November 2017.*
ANGGOTA DPR RI Fraksi Kebangkitan Bangsa Cucun Ahmad Syamsurijal (kanan) melakukan tendangan pertama dalam membuka Liga Desa Nusantara Regional Kabupaten Bandung, di Lapangan Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Sabtu, 24 November 2017.*

MAJALAYA, (PR).- Sebanyak 20 tim sepak bola desa di Kabupaten Bandung memperebutkan tiket ke ajang nasional dalam Liga Desa Nusantara.  Koordinator Liga Desa Nusantara Regional Kabupaten Bandung Ahmad Syahrudin mengatakan Liga Nusantara merupakan salah satu program Kementerian Desa dalam meningkatkan minat olah raga masyarakat dan mencari bibit-bibit baru.

"Tahun ini pertama kali digelar," tutur Ahmad saat diwawancara selelpas Kick Off Liga Desa Nusantara Regional Kabupaten Bandung, di Lapangan Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Sabtu, 25 November 2017.

Pertandingan Liga Desa Nusantara Regional Kabupaten Bandung kata Ahmad akan berlangsung selama sembilan hari. Terdapat 20 tim U-20 dari 20 Desa se-Kabupaten Bandung yang bertanding.

"Sistem gugur, nanti juara akan mewakili Kabupaten Bandung dalam ajang Liga Desa Nusantara tingkat Nasional yang akan digelar 10 Desember," ujarnya.

Sementara itu, pengamat sepakbola nasional M Kusnaeni mengatakan Liga Desa Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa merupakan salah satu pembinaan usia muda dalam sepakbola.

"Pada dasarnya pembinaan usia muda memang harus dikeroyok, kalau hanya mengandalkan pemerintah tentu tidak akan maksimal," tutur Kusnaeni.

Pertandingan seperti Liga Desa Nusantara yang notabene mempertandingkan anak-anak usia dibawah 20 tahun bisa menjadi sarana dalam mencari bibit-bibit baru. Selama ini kata Kusnaeni di PSSI sendiri pembinaan bibit muda usia 20 tahun kurang tergarap secara maksimal.

"Untuk mencari bibit muda memang semua harus turun tangan, baik pemerintah, PSSI maupun swasta, haru dikeroyok. Ketika Kemendes melihat sarana tepat mengolahragakan desa, saya senang. Dengan banyaknya ajang perlombaan seperti ini maka pencarian bibit-bibit muda bisa lebih maksimal," ujarnya.

Dia mencontohkan pencarian bibit muda seperti menjaring ikan di sungai yang mana pertandingan diibaratkan sebagai jaring penangkap ikan.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

Pikiran Rakyat Media Network

x