BANDUNG, (PR).- Dunia usaha Jawa Barat berharap menteri ekonomi di Kabinet Kerja II akan diisi oleh sosok profesional atau praktisi yang memahami masalah perekonomian dengan baik. Harapan tersebut dilatarbelakangi pandangan kalangan praktisi ataupun professional lebih cepat beradaptasi dan mengambil keputusan ditengah situasi perekonomian yang kurang kondusif saat ini.
“Dari kalangan ini mereka akan bekerja sesuai dengan apa yang dipelajari atau dasar ilmunya. Selain itu tentunya akan berbasis pengalaman yang dihadapi selama ini, baik hambatan maupun solusi, sehingga bisa memberikan jalan keluar yang cepat dengan baik,” ujar Ketua Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo) Jabar Dedy Widjaja, di Bandung, Minggu, 20 Oktober 2019.
Merujuk situasi ekonomi global saat ini yang berada diambang resesi, menurut Dedy, Indonesia membutuhkan sosok yang kreatif dan inovatif. Sosok yang mampu mengambil keputusan dengan cepat dan dampak dari keputusannya itupun cepat dirasakan dunia usaha.
“Dengan situasi sekarang ini, memerlukan penanganan yang juga harus berbeda, terobosan. Karena ketika dunia krisis. Tidak bisa kita merencanakan untuk jangka panjang, tetapi bicara dari tahun ke tahun artinya actionnya cepat. Praktisi, mereka memerlukan hasil yang cepat dan instan karena terbiasa menjaga keberlangsungan perusahaan,” katanya.
Lebih lanjut Dedy juga berharap pada periode kedua pemerintahan Joko Widodo ini, pemerintah tidak lagi banyak mengeluarkan regulasi atau kebijakan yang terkait perekonomian. Pemerintah sebaiknya fokus pada implementasi dari berbagai regulasi yang telah dikeluarkan sebelumnya.
Alasannya, sampai saat ini implementasi kebijakan tersebut dilapangan masih belum optimal. Apalagi, pada prakteknya masih belum ada sinkronisasi antara kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat dengan implementasi di tingkat daerah.
Bahkan, menurut dia, masih banyak aparat di lapangan yang belum memahami atau menjalankan regulasi tersebut. “Lima tahun kedepan perbaiki ini. Lakukan sosialisasi dengan masiv agar masyarakat dan aparat pelaksana di lapangan memahami dengan benar regulasi yang diterapkan. Kemudian, harapannya pemerintah juga bisa lebih tegas apabila ditemukan adanya oknum yang tidak menjalankan regulasi tersebut,” ucapnya.
Corp Business Development Sahid Sonny E. Kristanto, dari sisi praktisi pariwisata, ia berharap ke depan sektor pariwisata Indonesia semakin lebih maju untuk mendorong pengembangan perekonomian Indoensia. Oleh karena itu ia berharap sosok yang paham akan pengembangan pariwisata mengisi jajaran Kabinet kerja II.
“Saat ini saja dengan dukungan infrastruktur perkembangannya sudah sangat luar biasa, apalagi dengan adanya dukungan yang lain tentu akan lebih baik lagi. Indonesia ini potensi pariwisatanya besar, karena bisa menjadi tulang punggung. Indonesia ini masuk 10 destinasi pariwisata terbaik,” ujarnya.