Jika ada pihak mengatasnamakan PRMN yang memeras, menipu, dan melanggar kode etik, sampaikan pengaduan pada kami.

Kebakaran Israel, PM Israel Dituduh Cari Popularitas

- 26 November 2016, 13:31 WIB

JERUSALEM, (PR).- Anggota parlemen Israel keturunan Palestina menuduh Perdana Menteri Israel mencari popularitas politik dari kebakaran hutan Israel. Dilansir Aljazeera, tuduhan tersebut terkait pernyataan Netanyahu yang dianggap seenaknya saat menuduh warga Arab minoritas di Israel sebagai penyebab kebakaran hutan di Israel sejak Selasa 22 November 2016 lalu. "Perdana Menteri Israel tak hanya menyalahkan warga Palestina membakar hutan, bahkan Netanyahu dan Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri menyarankan agar mereka yang diduga membakar hutan untuk dicabut kewarganegaraannya," kata anggota parlemen tersebut Jamal Zahalka, Sabtu 26 November 2016. Menurut Jamal, Perdana Menteri dan Mendagri jelas menargetkan warga Palestina di Israel agar makin dibenci, "Tapi mereka lupa siapa yang membakar keluarga Dawabsheh satu tahun lalu," ujarnya. Diketahui, Netanyahu, sejak Kamis 24 November 2016 lalu, telah mengumumkan akan mencabut kewarganegaraan Israel bagi siapa saja yang telah melakukan tindakan yang terkait terorisme. Bahkan Netanyahu menuduh bahwa kebakaran terjadi akibat ulah mereka yang benci pada Israel. Padahal hingga saat ini, ada sekira 1,7 juta warga Israel keturunan Palestina yang menderita karena perlakuan diskriminatif Pemerintah Israel. "Dia, Netanyahu, coba mencari popularitas di Israel dengan menuduh sembarangan warga Palestina dan warga Arab sebagai biang kerok kebakaran," ujarnya. Selain itu, kata Jamal, Netanyahu berusaha mengganti tajuk utama media di Israel tentang ketidakmampuannya memadamkan api, "Padahal itu adalah kesalahannya karena tidak melakukan persiapan adanya bencana kebakaran yang tiba-tiba ini," ucapnya. Sejak Selasa 22 November 2016 lalu, angin besar dan cuaca yang kering telah menyulut ratusan titik api di Israel bahkan ada juga sedikit bagian wilayah Palestina yang terbakar. Sekira 10.000 warga Haifa akhirnya bisa kembali ke kediamannya pada Jumat 25 November 2016 siang meski api sudah membakar sekitar Jerusalem, Israel Utara, dan Tepi Barat Israel.***

Editor: Mochammad Iqbal Maulud


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Dapatkan konten ekslusif "Langganan
sekarang
dan tetap
up to date!"
Email Address:

Terpopuler

Kabar Daerah

Pikiran Rakyat Media Network

x