IVANKA Trump harus berhadapan dengan rumor bahwa dirinya akan menjadi first lady di negara yang dipimpin ayahnya. Namun ia menyatakan tanggapannya bahwa dengan segala hormat ia menyerahkan keputusan tersebut kepada ibu tirinya, Melania Trump. Masyarakat dan banyak politisi melihat bahwa peran Melania sangat sedikit dalam kampanye suaminya. Salah satu buktinya adalah Melania hanya menyampaikan pidato dua kali sepanjang masa kampanye Trump. Dilansir dari Reuters, berdasarkan survey yang dilakukan Politico/Morning Consult, Ivanka sedikit lebih populer dibandingkan dengan first lady Melania Trump. Ivanka berhasil meraih 49 persen surara sedangkan Melania hanya memperoleh 47 persen suara. Meski demikian, popularitas Melania sempat tinggi ketika Konvensi Nasional Partai Republik. Namun disusul popularistas Ivanka tersebih setelah muncul isu plagiarisme yang dilakukan Melania dalam pidatonya yang disebut mencontek pidato Michelle Obama. Ditulis oleh wartawan USA Today, selain memiliki popularitas yang tinggi, Ivanka juga dinilai memang terlihat mampu menjadi ibu negara yang paling berpengaruh dalam sejarah modern Amerika. Ivanka yang merupakan seorang pengusaha mengenyam pendidikan tinggi, sangat bisa menulis, pebisnis ulung, bintang televisi, sangat paham dengan media sosial, cantik, dan muda. Berdasarkan sejarah yang selama ini terjadi, first lady di Amerika memang memiliki popularitas yang lebih tinggi daripada presidennya itu sendiri. Seperti yang terjadi pada Barack Obama yang popularitasnya dikalahkan istrinya sendiri, Michelle Obama. Hal tersebut juga terjadi pada Laura Bush yang lebih banyak disukai daripada suaminya sendiri George W. Bush selama menajdi presiden. Dilansir dari bbc.com, sejauh ini Ivanka tidak berencana untuk menduduki jabatan resmi di Gedung Putih.Namun suaminya, Jared Kushner, yang juga dikenal sebagai miliuner, sudah ditunjuk menjadi penasehat senior meski penunjukannya dipertanyakan sejumlah kalangan yang menilai pengangkatan ini adalah salah satu bentuk nepotisme. (Dara Tulus Rinukty)***