Jika ada pihak mengatasnamakan PRMN yang memeras, menipu, dan melanggar kode etik, sampaikan pengaduan pada kami.

Chant Edyout Menggema, Asprov Jabar Minta PSSI Pusat Buka Komunikasi

- 26 November 2018, 08:54 WIB
KETUA Umum PSSI Edy Rahmayadi memberikan penjelasan kepada wartawan perihal pertemuan yang berlangsung antara operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan klub peserta Liga 1 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa 10 Oktober 2017. Dalam pertemuan itu, 15 klub yang sebelumnya mengancam mundur dari kompetisi memutuskan untuk tetap menyelesaikan Liga 1 hingga akhir musim ini.**
KETUA Umum PSSI Edy Rahmayadi memberikan penjelasan kepada wartawan perihal pertemuan yang berlangsung antara operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan klub peserta Liga 1 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa 10 Oktober 2017. Dalam pertemuan itu, 15 klub yang sebelumnya mengancam mundur dari kompetisi memutuskan untuk tetap menyelesaikan Liga 1 hingga akhir musim ini.**

BANDUNG, (PR).- Asprov PSSI Jawa Barat mengharapkan agar PSSI Pusat melakukan komunikasi internal perihal menggemanya chant edyout di setiap laga Timnas Indonesia bertanding pada Piala AFF 2018. Ketua umum Asprov PSSI Jawa Barat Tommy Apriantono mengatakan chant edyout yang didengungkan masyarakat merupakan salah satu bentuk aspirasi publik. "Saya dari Asprov PSSI Jabar mengharapkan agar PSSI Pusat segera melakukan komunikasi. Karena (edyout) ini kan aspirasi masyarakat. Jadi sah-sah saja karena masyarakat bagian dari sepakbola," ucap Tommy di Bandung, Senin 26 November 2018. Dia menambahkan, komunikasi itu dilakukan tak lain untuk menindaklanjuti keinginan masyarakat. Menurut dia, PSSI Pusat harus segera meresponnya. Pasalnya, jika hal ini terus didiamkan bisa berdampak pada kurang percayanya masyarakat kepada PSSI. "Komunikasi itu bisa membahas kalau diganti seperti apa dan kalau tidak turun seperti apa. Jika kepercayaan publik berkurang dan dibiarkan, hal ini bisa berdampak kepada sponsor. Nanti bisa-bisa sponsor tidak ada," ucapnya. Tommy menambahkan, jika PSSI Pusat tidak menggunakan momen perbaikan tersebut pada waktu dekat, mereka bisa memanfaatkan kongres tahunan PSSI pada 20 Januari 2019 mendatang. Menurut dia, apa yang diinginkan publik bisa menjadi bahan pertanggungjawaban PSSI di kongres tahunan tersebut. "Ada ruang lainnya yakni lewat voter pada kongres tahunan. Rencananya kongres tahunan akan digelar pada 20 Januari. Disini kepengurusan Ketua Umum dan para anggota eksekutif harus dipertanggungjawabkan," tuturnya. Sebelumnya, suporter Timnas Indonesia menyanyikan chants yang unik saat laga Indonesia melawan Filiphina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Minggu (25/11/2018). Chants itu bernada menyindir Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. Di antaranya adalah chants 'Edy Out' dan 'Wartawan Harus Baik'. Videonya pun menjadi viral di berbagai linimasa media sosial. Chant wartawan harus baik mengemuka usai Edy melontarkan pernyataan kontroversi saat ditanya media terkait nasib timnas Indonesia yang gagal di Piala AFF 2018. Bahkan, pernyataan Edy mengenai penyebab kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 nampaknya tidak hanya menarik perhatian publik luar negeri. Media asing, Fox Sport Asia turut memberitakan pernyataan kontroversional Edy Rahmayadi. Dalam artikel tersebut, Fox Sport Asia menyoroti komentar Edy Rahmayadi tersebut. Fox menulis bahwa pernyataan Edy itu dikategorikan sebagai penghinaan terhadap Media Indonesia yang dinilai menjadi penyebab kegagalan Tim Nasional Indonesia. Selain itu, tulisan Fox Sports tersebut juga mengangkat keluhan para fans Indonesia atas buruknya prestasi Skuat Garuda di Piala AFF 2018. Mereka juga menulis tuntutan para supporter Indonesia yang meminta Edy Rahmayadi dan pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti untuk mundur dari jabatan mereka.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

Pikiran Rakyat Media Network

x