Gerhana Bulan Disambut Solat Gerhana

- 9 Agustus 2017, 02:30 WIB
Gerhana-bulan-parsial-(2)
Gerhana-bulan-parsial-(2)

Penampakan gerhana bulan yang terjadi Senin (7/8/2017) pukul 00.22 WIB sampai 02.18 WIB  terekam di berbagai wilayah di Indonesia, tidak terkecuali Kota Serang. Malam itu, gerhana bulan yang terjadi disebut gerhana bulan parsial, karena matahari hanya menutup sebagai bulan. Sama dengan tahun sebelumnya, fenomena gerhana bulan tahun ini juga mengundang perhatian masyarakat. Biasanya, sebagian masyarakat ada yang rela menunggu untuk sekedar melihatnya langsung atau bahkan untuk mengabadikannya. Halaman media sosial seperti facebook dan instagram juga banyak dimanfaatkan untuk memamerkan detik-detik penampakan fenomena ini. Pantas saja, karena peristiwa yang jarang terjadi ini bisa dilihat dengan mata telanjang, tidak membutuhkan alat bantu. Sebagian lagi, terutama masyarakat muslim biasa menyambutnya dengan melaksanakan solat gerhana. Salah satu contohnya adalah Warga Pegantungan, Kota Serang. Malam itu warga berduyun-duyun datang ke Masjid At-tsauroh, Kota Serang untuk sama melaksanakan ibadah yang disunahkan tersebut. “Semalam ada warga yang melaksanakan solat gerhana, dilaksanakannya tengah malam,” kata pengurus DKM At-Tsauroh, Kota Serang, Roni Haeroni, kemarin.
H Deni Rusli, Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Banten mengatakan, disamping fenomena alam, gerhana juga menjadi salah satu bukti kekuasaan Allah SWT. Dalam Alquran dijelaskan bahwa tata surya berputar sesuai dengan porosnya. Pada suatu waktu, bulan berhadapan dengan matahari, terjadilah gerhana bulan. Peristiwa ini tidak mungkin terjadi tanpa adanya kekuasaan Allah SWT. Karenanya, setiap muslim disunahkan menyambutnya dengan melaksanakan ibadah solat sunah gerahana untuk memuji dan merenungkan betapa besarnya kekuasaan Allah SWT. “Untuk memuji kekuasaan Allah SWT,” katanya.
Sementara, prakirawan BMKG Serang, Trian Asmarahadi menuturkan, gerhana bulan merupakan fenomena alam biasa. Artinnya, fenomena tersebut tidak berdampak terhadap apapun, seperti pada cuaca. Terlebih peristiawanya hanya terjadi beberapa waktu saja dalam semalam. “Gerhana bulan itu disebabkan karena posisi bulan tertutup,” tuturnya. Berbeda dengan gerhana matahari, gerhana bulan mempunyai kemungkinan terjadi beberapa kali dalam satu tahun. Dalam hitungannya, selama tahun 2017 hanya gerhana bulan malam itu yang bisa dilihat langsung oleh masyakat. “Gerhana bulan sendiri dalam setahun bisa dua sampai tiga kali,” katanya.(Sutisna)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x